Wednesday, October 13, 2010

CINTA DALAM DIAM

Assalamualaikum w.b.t


Alhamdulillah pagi tadi saya sempat melakukan aktiviti berjalan disekitar kawasan rumah sewa saya sambil menemani kakak serumah berenang. Opss. Tutup aurat ok! Semuanya itu adalah terapi yang mampu menenangkan diri. Maklumlah, student. Dah nak habis semester, sepatutnya motivasi diri makin bertambah, tapi lain pula dengan saya, makin kurang. Tak nafikan juga beberapa sahabat saya pun menyatakan perasaan yang sama. Namun saya tahu apa yang terjadi... Dan alhamdulillah, masalah yang berlaku baru-baru ini semakin susut sedikit demi sedikit.. Syukur padaMu..

Berbalik pada tajuk entri di atas, adakah perlu perasaan cinta itu diluahkan? Adakah elok ia dipendamkan? Di sini, banyak pro and cons.. Tapi terpulang pada individu itu sendiri. Bagi saya, cukuplah hanya saya dan orang terdekat sahaja yang tahu. Kadang nak share semua pada orang pun tak boleh dan tak manis. Ikatan pun tiada lagi. Sama juga bila bertunang. Bagi saya, cukup untuk saya dan keluarga yang tahu.

Tapi kan, jika ada yang perasan, makin canggih teknologi yang digunakan, makin berlumba-lumba orang nak dedahkan status diri. Dengan itu, semakin banyak bahaya yang kita dedahkan kepada orang ramai. Jika ada yang sakit hati pada kita, ada je punca dia nak buat masalah pada kita. Nauzubillah...

Fikir-fikirkan... Jom, saya nak share apa yang saya dapat dari rakan facebook saya..

.............................................................

CINTA DALAM DIAM


Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan…

Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba…mungkinkah dengan redha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya…

Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allah maka ia pun berhilir hanya kepada Allah..

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat:49)

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur: 32)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. ” (QS. Ar-Ruum:21)

Tapi jika memang kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah… berdoalah… berpuasalah…

” Wahai kaum pemuda,siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila di antara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena ssungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya” (Hadith)

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ” (QS. Al Israa’ :32)

Cukup cintai ia dalam diam… bukan karena membenci hadirnya…tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia…tapi meraih syurga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya…tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai ia dari kejauhan… karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan karena hadirmu mungkin saja ‘kan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga…

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan… memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan…

Maka cintailah ia dengan keikhlasan karena tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Talib diingini oleh hati…tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi…?

“ …boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ” (QS. AlBaqarah:216)

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS.An Nuur:26)

Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan…karena tiada yang tahu rencana Tuhan…mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan…serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya… “Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.” (Umar bin Khattab ra.)

~ "Aku redha dengan ujianMu. Jika ini yang terbaik untukku, aku terima. Jika cinta yang ada bersamaku ini mampu memperbaiki sikapku terhadapMu, aku terima. Jika cinta yang diberinya itu membuatkan aku tunduk padaMu, aku terima. Jika cinta yang dilafaz untuk kebahagian kami dan keturunan kami, aku terima. Kerana kepada Engkau jualah aku mengadu dan Engkau lebih tahu apa yang terbaik buatku.."

2 comments:

zubair ghazali said...

oh, cinta dalam diam..

menanti dikabulkan~

(Entri yang sedih bagi saya..)

Brilliant Marjan said...

terima kasih ibnu ghazali...

mesti sesuatu telah berlaku dlm hidup saudara..namun yg pasti ada hikmahnya..

**sedih tu anugerah Allah...tp gantunglah harapan padaNYA